PIKIRAN YANG SALAH

#01 ( hukuman bagi yang bersalah )    Sering kali saya berpikir tentang sesuatu hal yang saya lewati dalam kehidupan sehari - hari. Tentu itu adalah bagian dari rutinitas yang saya lalui. Sebagai individu saya mengakui terkadang saya memiliki banyak kesalahan. Tak hanya tentang apa yang saya lakukan. Tetapi juga tentang apa yang saya pikirkan.    Tanpa saya sadari, banyak individu lainnya yang menurut saya mereka juga tengah melakukan sesuatu hal yang saya katakan itu adalah sebuah kesalahan. Mungkin tidak ada efek dan urusannya terhadap saya. Tetapi saya cukup prihatin melihat kondisi ini.    Saya pernah melontarkan pertanyaan kepada diri saya sendiri tentang beberapa hal. Antara lain sebagai berikut : 1. Apa hukuman yang pantas bagi seseorang yang bersalah ? 2. Dari mana kita dapat mengetahui bahwa orang yang sedang kita nyatakan bersalah, memang betul - betul bersalah ? 3. Apa sumber dari kesalahan tersebut ?    Saya berusaha untuk berpikir keras dalam hal ini. Semua pertanyaan ini menentukan bagaimanakah sebenarnya diri kita ? Apakah diantara kita ada yang pernah berpikir sejauh ini tentang sebuah kesalahan orang lain ?    Lantas bagaimana tanggapan saya terkait hal ini ? Tentu saya memiliki jawaban dan dasar - dasar yang kuat terkait penjelasan saya. Apabila saya boleh menjawab atas pertanyaan tersebut, maka seperti inilah jawaban saya.    Yang pertama, apakaha hukuman yang pantas bagi seseorang yang bersalah ? Maka jawaban saya adalah pelajaran. Terkadang kita lupa memberikan arti sebuah pelajaran atau pengetahuan terhadap orang lain. Dan ketika kesalahan itu muncul. Maka kita sebagai sesama makhluk allah hanya bisa menyalahkan dan memberikan hukuman. Mengapa saya berpikir sedemikian ? Karena saya yakin, tidak sepenuhnya setiap kesalahan itu dilakukan karena sebuah pengetahuan seseorang terhadap konsekuensi yang harus ia terima atau ia jalani. Mungkin tidak semua kasus harus penanganan seperti ini. Karena ada beberapa kasus yang memang harus dilakukan secara berbeda dalam penyelesaiannya. Tergantung dari besar - kecilnya kasus tersebut. Dan bagaimana ruwetnya masalah yang sedang terjadi. Ada beberapa kasus yang memang harus ditangani dengan memberikan hukuman langsung kepada sang bersalah, atau yang biasa kita sebut dengan tersangka. Contoh saja kasus pembunuhan, penculikan, tindakan pelecehan seksual. Dan kasus - kasus besar yang lainnya. Tapi apakah perlu untuk kasus kecil dilakukan penanganan yang sama ? Saya rasa tidak. Karena ada beberapa hal yang terkadang oleh para tersangka tidak diketahui konsekuensinya. Dari sini kita dapat melakukan hukuman kepada tersangka dengan memberikan pembelajaran. Saya ambil contoh seperti ini, apakah perlu ada hukuman untuk pelajar yang melakukan bolos sekolah ? Ya, perlu. Lantas hukuman apa yang pantas ? Apakah pelajar harus di scores ? Panggilan orang tua ? Atau jalan jongkok keliling sekolah ? Saya rasa itu bukan suatu hukuman yang pas bagi mereka. Karena pada dasarnya sekolah adalah tempat menimba ilmu dan bukan sel tahanan. Berikanlah pengertian bagi para pelajar yang biasa membolos. Bukan hanya tentang perbuatan keliru mereka. Tetapi juga konsekuensi yang mereka terima apabila melakukan kesalahan. Ya, mungkin tidak semua didengar. Tapi setidaknya, pola pikir mereka dapat berubah. Karena saya yakin pasti ada sebab yang hingga mengakibatkan mereka membolos. Ini hanya analogi saya saja. Selebihnya bisa kita sama - sama ambil dari kesalahan kita ataupun orang lain untuk sama - sama belajar.    Yang kedua, bagaimana kita bisa tahu bahwa orang yang kita anggap bersalah itu memang betul - betul bersalah ? Mungkin kita bisa uraikan dari kronologi cerita mereka ? Kita kumpulkan masing - masing cerita dari mereka. Dan dari situlah kita dapat menarik kesimpulan. Berapa persentase kesalahan mereka. Dan dari cerita mereka kita dapat mengetahui bagaimana seharusnya kita dapat lebih bijak dalam menangani masalah. Karena saya masih berpegang teguh azaz praduga tak bersalah yang saat ini jarang sekali digunakan oleh kebanyakan orang dalam menyelesaikan atau menangani setiap masalah.    Dan yang ketiga, apa sumber dari kesalahan tersebut ? Kita harus bisa mencari tahu apa yang menjadi latar belakang terjadi kesalahan tersebut. Ya, tentu kita harus proaktif dalam hal ini. Kita harus lebih mencari tahu dan menarik kesimpulan dari cerita yang telah disampaikan. Saya rasa sumber dari setiap masalah yang dihadapi adalah karena kurang dan ketidaktahuan seseorang dengan apa yang dilakukannya. Dan tugas berat bagi kita adalah terus belajar dan menyampaikan apa yang telah kita dapat dari apa yang kita pelajari. Agar tidak ada lagi adanya kesalahan. Karena buat saya pribadi kita tidak perlu belajar dengan kita membuat kesalahan. Cukup dengan kesalahan yang dilakukan orang lain kita dapat belajar.    Mungkin ini adalah sebuah pikiran yang salah untuk beberapa orang. Tapi tetap ingatlah, bahwa suatu kesalahan butuh sesuatu kebenaran. Dan darimana kebenaran itu ? Jawabannya adalah dari dalam diri kita masing - masing untuk mau dan terus belajar dari berbagai sumber. Ada banyak hal yang dapat dijadikan bahan pembelajaran dalm hidup ini. Dari orang tua kita mungkin ? Orang terdekat kita dari kita bangun tidur hingga kita memulai aktivitas di luar rumah. Bagaimana ibu selalu menyiapkan semua kebutuhan pagi hari dengan tepat tanpa meleset sedikitpun. Dan bagaimana ayah harus bisa memanfaatkan waktunya antara pekerjaan dan keluarganya. Semua itu hanya tentang maukah kita belajar ?. Itu saja... ***

Komentar